Sementara itu, Budayawan Sumsel Vebri Al-lintani mendukung rencana tersebut sebagai upaya meneguhkan identitas kebudayaan di Sumsel yang cenderung kurang diperhatikan.
"Saya rasa menampilkan simbol tanjak di satu bagian gedung tidak ada masalah, yang penting orang luar tahu kekhasannya di Sumsel," kata dia.
Namun, kata dia, perlu diadakan kajian yang melibatkan lembaga adat dan pihak-pihak terkait mengenai simbol tanjak yang akan dibuatkan pergub.
Vebri melanjutkan, tanjak yang kerap digunakan di beberapa daerah, seperti Lahat, Palembang, Pagaralam, dan Ogan Komering Ulu memiliki sedikit perbedaan dari sisi lipatan ikat kepala, motif, tinggi segitiga tanjak, warna hingga sudut lancip bagian atas tanjak.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait