MURATARA, iNews.id - Masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) heboh. Seorang remaja putus sekolah menikahi dua siswi SMA cantik sekaligus.
Pria luar biasa itu Supandi (17) warga Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Musi Rawas Utara (Muratara). Dia menikahi dua gadis cantik dari warga desa yang sama Jumat (10/9/2021).
Kedua siswi yang berbagi suami, Annisa (17) dan Sangkut (17). Keduanya pelajar SMA di Kecamatan Rupit, Muratara.
Sekretaris Desa Karang Anyar, Wildan Hakim mengatakan, ketiganya baru melaksanakan akad nikah belum melangsungkan pesta resepsi pernikahan.
"Kemarin itu baru akad saja, sedangkan resepsi pernikahannya direncanakan bulan dua (Februari) tahun depan (2022)," katanya, Sabtu (11/9/2021).
Diungkapkan Wildan, akad nikah mereka hanya berselang dua jam, di rumah kedua gadis masing - masing. Akad nikah pertama Supandi dan Annisa yang dilaksanakan di rumah Annisa, sekira pukul 13.00 WIB. Akad nikah kedua Supandi dan Sangkut yang dilaksanakan di rumah Sangkut, sekira pukul 15.00 WIB.
"Nikah yang pertama dilaksanakan habis Jumatan, sekitar jam 13.00 WIB, nikahnya biasa-biasa saja. Nah yang buat hebohnya itu selang dua jam kemudian (Supandi) menikah lagi," kata Wildan.
Menurut dia, pernikahan tak biasa ini mendapat persetujuan dari ketiga belah pihak, terutama kedua orang tua dari dua gadis tersebut. Sebelumnya peristiwa serupa juga sudah pernah terjadi di desanya 15 tahun lalu.
"Dulu ada juga seperti ini, tapi dua ceweknya asal desa kami (Karang Anyar), cowoknya orang Singkut (Sarolangun Jambi)," katanya.
Sementara dua gadis yang dinikahi sekaligus dalam sehari oleh seorang pemuda tersebut dikabarkan masih keluarga dekat. Ketiganya sama-sama menjalin hubungan kekasih dan kedua gadis tersebut saling mengetahui.
"Sebenarnya dua gadis ini masih keluarga dekat, kakeknya berdua beradik (bersaudara). Mereka pacaran semua," kata Ketua BPD Karang Anyar, Aan.
Dia mengungkapkan pengantin pria memberikan mahar kepada kedua gadis yang dinikahinya itu masing-masing 1 suku emas dan ada permintaan lain dari keluarga kedua perempuan. Pengantin pria dikabarkan belum memiliki pekerjaan tetap. Sedangkan dua gadis tersebut diketahui adalah pelajar SMA yang berbeda di Kecamatan Rupit.
"Kalau dua gadis itu masih sekolah semua. Kalau yang prianya tidak sekolah lagi, kerjanya ikut orang tuanya, ikut panen sawit, ikut menyadap karet," kata Aan.
Kepala Dusun 3 Desa Karang Anyar, Baijuri menceritakan awalnya Supandi membawa Annisa ke rumahnya dengan tujuan hendak menikah.
Mereka sempat dinasihati namun tetap ingin melangsungkan pernikahan dini. Setalah itu Supandi membawa Sangkut pergi ke rumah salah satu Kadus di Desa Lubuk Kemang dengan tujuan yang sama.
"Akhirnya karena mereka bertiga ini suka sama suka semua jadi dinikahkanlah tadi, sudah kita nasihati tapi mereka tetap mau nikah," kata Baijuri didampingi Kepala Dusun 6 Karang Anyar, Hamzah.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait