Dengan begitu petani imbau untuk waspada terhadap kedatangan lanjutan dari hama dengan mengintensifkan pengamatan bersama petufas POPT setempat.
"Setelah adanya upaya pengendalian, OPT WBC sudah mulai berkurang," kata dia.
Salah seorang petani Desa Perajen, Mat Sani (56), mengatakan, padi tinggal menunggu 2-3 minggu menjelang masa panen, namun ribuan hama secara tiba-tiba menyerang badang padinya hingga menjadi layu.
"Serangga tersebut meninggalkan cairan yang membuat batang padi menjadi layu," kata Mat Sani.
Serangan hama ini baru pertama kali terjadi di tahun ini sehingga sedikit kesulitan mengatasinya.
Dengan cara sederhana, petani melakukan penanggulanan seperti penyemprotan pestisida maupun obat-obatan tradisional untuk tanaman.
"Tapi hama tersebut masih terus berdatangan, hingga merusak hampir seluruh lahan sawah yang digarap," kata Mat Sani.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait