PALEMBANG, iNews.id - Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah), Pemprov Sumsel melaksanakan pemetaan daerah rawan karhutla. Hasilnya diperoleh lima daerah yang harus menjadi fokus.
Penjabat Sekda Sumsel SA Supriono mengatakan, semua daerah di Sumsel memiliki potensi terjadinya karhutla. Namun, ada beberapa daerah kabupaten/kota yang menjadi perhatian khusus, di antaranya Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Ilir. "Lima daerah ini terus kita gencarkan pantauan agar tidak terjadi kebakaran," ujar Supriono, Jumat (3/9/2021).
Supriono mengungkapkan, terdapat dua daerah lagi yang menjadi perhatian pihaknya terkait karhutla, yakni Kabupaten Lahat dan Ogan Komering Ulu Timur. "Tadinya dua daerah itu juga terus kita pantau, tapi saat ini tidak karena pada tahun ini sudah tidak ada temuan hotspot ditempat itu," katanya.
Untuk terus menekan angka terjadinya karhutla, kata Supriono, maka tahun depan pihaknya akan kerjasama dengan seluruh masyarakat dan korporasi. "Tahun depan kita akan tingkatkan kerjasama dengan seluruh masyarakat, termasuk korporasi, dengan harapan tidak ada lagi kabut asap dan penanggulangan yang tidak terkendali lainnya," katanya.
Terkait masih banyak ditemukannya lahan tidak produktif yang menjadi sumber hotspot, dirinya meminta agar lahan tersebut diproduktifkan sehingga karhutla tidak terjadi lagi.
"Hanya dengan memproduktifkan lahan, penanggulangan karhutla bisa ditangani. Kecuali yang berada di luar jangkauan masyarakat, tanpa sepengetahuan mereka lahan itu terbakar," ucapnya.
Supriono juga menegaskan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, pemetaan lahan dan melakukan pendekatan persuasif dengan para stakeholder di lapangan. "Yang tak kalah penting adalah penegakan hukum, jika terdapat oknum yang sengaja membakar akan diberi sanksi tegas dan pencabutan izin," ujarnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait