Sisa-sisa kerajaan Sriwijaya yang digambarkan sebagai pulau emas mendapatkan sorotan dari arkeolog asing. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Penjualan artefak Sriwijaya yang ditemukan di Sungai Musi membuat peneliti sulit untuk mempelajarinya. Tetapi karena tidak adanya upaya akademis atau pemerintah yang sistematis untuk melindungi situs tersebut, beberapa artefak dibeli oleh kolektor yang berdedikasi yang berusaha untuk menyatukannya.

Kurangnya sumber daya yang dikhususkan untuk warisan budaya di Indonesia membuat survei arkeologis resmi di Musi akan sulit. "Sayangnya, moratorium tidak melindungi artefak Sungai Musi," kata Kingsley.

Kingsley mengatakan, mungkin belum terlambat bagi pemerintah atau kolektor kaya untuk membeli artefak untuk dipamerkan di museum. Melestarikan sisa-sisa terakhir kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang hilang ini untuk semua orang.

"Ini adalah peradaban besar terakhir yang hilang yang tidak pernah didengar siapa pun. Ada kewajiban untuk menyelamatkannya," kata Kingsley.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network