Sisa-sisa kerajaan Sriwijaya yang digambarkan sebagai pulau emas mendapatkan sorotan dari arkeolog asing. (Foto: Ilustrasi/Ist)

"Hampir tidak ada bukti fisik seperti apa kehidupan sehari-hari Sriwijaya. Kami mulai dari titik nol, seperti masuk ke museum yang kosong. Orang-orang tidak tahu pakaian apa yang dipakai orang Sriwijaya, apa seleranya, makanan apa yang mereka suka makan, tidak ada," kata Kingsley.

Penelitian arkeologi sebelumnya di sekitar Palembang, hanya menemukan petunjuk kecil tentang pelabuhan berupa candi bata dan beberapa prasasti. Sebagian besar informasi tentang kota berasal dari orang asing yang menulis tentang perjalanan mereka ke Sriwijaya.

Kingsley mengatakan, Sriwijaya memiliki sumber daya alam lokal yang sangat kaya, termasuk kayu cendana dan kapur barus. Kemudian kandungan emas yang terbentuk secara alami di Sungai Musi.

Bagaimana peradaban yang begitu kaya bisa lenyap tanpa jejak? Ada kemungkinan juga bahwa peristiwa geologis, yang mungkin terkait dengan aktivitas vulkanik Sumatera, dapat mengubur situs Sriwijaya, kata Kingsley.

John Miksic, profesor studi Asia Tenggara di National University of Singapore mengungkapkan, pemburu harta karun ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah artefak.

"Saya pikir penjarahan mungkin masih berlangsung di Sungai Musi," tulis Miksic dalam email ke Live Science. Aktivitas serupa telah dilaporkan di Batanghari di Jambi, sungai besar berikutnya di utara Palembang.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network