Pemkab OKU gencarkan pencegahan stunting dengan mengajak perangkat desa untuk menyosialisasikan pencegahan stunting. (Foto: Ilustrasi/Ist)

OKU, iNews.id - Sebabtak 882 anak di Kabupaten OKU alami stunting di tahun 2021 lalu. Dinas Kesehatan Kabuaten OKU, Sumsel menyebut, angka tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 921 kasus. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Dedi Wijaya mengatakan, kasus stunting di OKU sampai Oktober 2021 tercatat sebanyak 882 kasus. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 921 kasus anak mengalami gagal tumbuh.

"Penurunan kasus ini berkat adanya bantuan dari sejumlah perangkat desa yang menganggarkan dana untuk menekan angka kasus stunting di Kabupaten OKU," ujarnya, Kamis (17/2/2022).

Selain menganggarkan dana, lanjut Dedi, perangkat desa di OKU juga proaktif memberikan sosialisasi kepada warganya tentang bagaimana cara memberikan makanan bergizi untuk balita dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal.

"Mereka juga aktif membantu pemerintah daerah menghidupkan kembali posyandu yang ada di wilayah masing-masing sehingga warga yang dulunya mulai malas datang ke posyandu, kini berangsur-angsur mau datang lagi," katanya.

Dedi menambahkan, penyakit stunting sendiri merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

"Pemerintah pusat menugaskan instansi terkait di setiap daerah untuk menekan angka kasus stunting ini agar seluruh anak di Indonesia memiliki ukuran tubuh yang normal," ujarnya.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network