Wapres Apresiasi BSI Biayai Proyek 6 Ruas Jalintim di Palembang
JAKARTA, iNews.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi Bank Syariah Indonesia (BSI) ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dalam pembiayaan sindiasi PT Jalintim Adhi Abipraya. Plafon pembiayaan sindikasi dalam proyek perbaikan enam ruas Jalintim di Palembang ini sebesar Rp644 miliar dengan jangka waktu 10 tahun.
Adapun enam ruas jalan yang akan diperbaiki mulai dari Jalan Yusuf Singadekane, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Tembus Terminal AAL, hingga Kalan Sultan Mahmud Badaruddin II di KM 11 dan 12 Palembang.
Wapres memberikan apresiasi karena meskipun masih baru saja terbentuk, namun bisa memberikan kontribusi pada pembiayaan infrastruktur dalam hal ini Jalintim di Palembang, Sumatera Selatan.
Sebagai gambaran, Bank Syariah Indonesia sendiri diluncurkan pada tanggal 1 Februari yang lalu. Adapun acara peluncuran dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Dalam kaitan ini saya menyampaikan apresiasi atas keberhasilan BSI memperoleh kepercayaan menjadi pemimpin sindikasi pembiayaan jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera,” ujarnya dalam acara Rakernas BSI, Kamis (25/2/2021).
Ma’ruf Amin pun mengharapkan agar pemberian pembiayaan dari BSI tidak hanya berhenti di sini. Diharapkan untuk beberapa proyek infrastruktur lainya juga bisa melibatkan BSI.
“Diharapkan ke depan kepercayaan yang diberikan kepada BSI akan semakin besar,” kata Ma’ruf.
Selain itu, Ma’ruf Amin juga berharap agar BSI harus dapat melayani semua segmen dari nasabah mikro dan kecil, retail, sampai nasabah korporasi. Dan pesan ini diikuti dengan penekanan bahwa BSI harus dapat menjadikan nasabah mikro dan kecil agar naik kelas.
Hal ini juga sama dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat peluncuran BSI. Presiden Jokowi tidak ingin berpuas diri jika BSI hanya melayani segmen mikro dan kecil.
“Pesan beliau yang saya anggap sangat penting adalah bahwa tidak menginginkan bahwa kita cukup berpuas diri dengan melayani segmen mikro dan kecil, tetapi kita harus dapat membuatnya naik kelas menjadi usaha yang lebih produktif agar usaha mikro tidak mengalami stunting,” ucap Ma’ruf.
Editor: Berli Zulkanedi