Tuntut Naik Gaji di Tengah APBD Defisit, Kades di OKU Ancam Tahan APBDes

BATURAJA, iNews.id – Ratusan kepala desa (Kades) yang tergabung dalam Forum Kades Kabupaten OKU, mendatangi Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) OKU. Ratusan Kades ini mengancam tidak menyerahkan anggaran dan belanja desa (APBDes) dan melepaskan cupu jika gaji tidak dinaikkan.
Aksi ini merupakan kali kedua yang dilakukan para kades. Untuk itu, mereka mengeluarkan ancaman melepas cupu secara bersama – sama dan diserahkan Kepada Badan PMD OKU.
Ketua Forum Kepala Desa OKU Flando mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya untuk menuntut kenaikan gaji. “Untuk pelepasan cupu sendiri sebagai bentuk kekecewaan kepala desa kepada Kepala PMD OKU,” ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Dalam tuntutannya, para kades meminta kenaikan gaji dari Rp2,5 juta menjadi Rp4 juta per bulan. Mereka beralasan, gaji kades di daerah lain sudah berbeda.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Ahmad Firdaus mengatakan, ada aturan dan mekanisme dalam kenaikan gaji. Apalagi saat ini sedang terjadi defisit anggaran.
“Seluruh tuntutan kepala desa sudah disampaikan kepada Bupati OKU. Kemudan PMD dan pemerintah daerah melalui dinas pendapatan daerah sudah koordinasi untuk permasalahan kenaikan gaji kepala desa,” katanya.
Menurut Firdaus, keinginan para kepala desa bisa direalisasi, namun tidak bisa dalam tahun ini. Karena anggaran tidak mencukupi lantaran defisit hampir Rp30 miliar.
“Ada rencana mengambil bagi hasil pajak sebesar 30 persen untuk setiap desa, dan itu juga akan terealisasi pada tahun depan anggaran,” katanya.
Firdaus menyayangkan sikap kepala desa yang mengancam menunda menyerahkan APBDes yang dapat menghambat kemajuan desa.
Editor: Berli Zulkanedi