Tips Memilih Pesantren dari Ketum Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah

PALEMBANG, iNews.id - Kekerasan seksual di lembaga pendidikan seperti pesantren menjadi perhatian Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Umum Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, kasus pelecehan seksual yang terjadi menjadi pelajaran agar orang tua berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan anak.
Namun Margaret Aliyatul menegaskan, harus disamakan persepsi dahulu bahwa pondok pesantren tidak pernah menyetujui adanya praktik dan tindakan kekerasan seksual.
"Prinsipnya itu yang harus dipahami. Kalau kemudian ada pesantren yang melindungi kekerasan seksual, menurut saya secara pribadi itu bukan pesantren. Karena pondok pesantren itu ya bukan itu sejatinya," katanya usai terpilih secara aklamasi dalam Kongres Fatayat NU di Palembang, Minggu (17/7/2022).
Dia mengingatkan bahwa kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja. Bahkan di tempat yang dinilai aman, ternyata pada praktiknya juga tidak aman bagi anak.
"Di rumah juga bisa anak jadi korban. Ternyata pondok yang kita sangka-sangka aman dari berbagai bentuk kekerasan termasuk seksual, ternyata belum aman juga. Ini menjadi kewaspadaan kita," katanya.
Margaret juga membagikan tips untuk orang tua dalam memilih lembaga tempat pendidikan anak. "Harus dilihat terlebih dahulu, bagaimana track recordnya, bagaimana aktivitas di sana, bagaimana ustaz ustazanya, bagaimana budaya yang dibangun di pesantren dan sebagainya. Ini harus ditimbang dalam memilih pesantren untuk anak," ucapnya.
Diketahui dalam Kongres Fatayat NU XVI di Palembang, Margaret Aliyatul Maimunah terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Masa Khidmat 2022 - 2022.
Kongres Fayat NU ini dibuka secara virtual oleh Wapres Ma'ruf Amin dan dihadiri secara langsung Menhan Prabowo Subianto.
Editor: Berli Zulkanedi