Tergiur Minyak Goreng Murah, Seorang Ibu di Palembang Tertipu Rp7,9 Juta

PALEMBANG, iNews.id - Seorang ibu, EH (55) warga Silaberanti Palembang mendatangi SPKT Polrestabes Palembang untuk membuat laporan polisi. EH menjadi korban penipuan dengan kerugian Rp7,9 juta setelah tergiur dengan tawaran minyak goreng murah di media sosial Facebook. 

Kejadian tersebut berawal saat dirinya melihat tawaran di marketplace media sosial yang menawarkan minyak goreng dengan harga murah. Melihat harga yang ditawarkan jauh dari harga pasaran, dirinya kemudian berencana untuk membeli semua untuk dijual kembali.

Baca Juga

Polda Sumsel Gerebek Gudang Pengoplos Solar Beromset Miliaran Rupiah

"Awalnya saya lihat di Facebook ada orang jual minyak goreng murah. Lalu saya tanya dengan maksud mau membeli," ujar korban EH saat ditemui usai membuat laporan di SPKT Polrestabes Palembang, Selasa (22/3/2022).

Di hadapan petugas EH mengatakan, setelah melihat tawaran tersebut dirinya langsung memesan lima dus minyak goreng seharga Rp350.000. Satu dus migor tersebut dihargai Rp70.000 oleh pelaku.

Baca Juga

Stiker Jaga Jarak Dilepas, Penumpang LRT Palembang Berangsur Naik

"Selain harga yang murah, saya juga tergiur dengan tawaran pelaku yang menjual lima dus dengan bonus satu dus migor. Lalu ada orang yang mengaku dari Bea Cukai menghubungi saya bilang kalau barang yang saya beli adalah ilegal," katanya.

Baca Juga

Tiadakan Operasi Pasar, Pemkot Palembang Akan Gelar Bazar Minyak Goreng

Petugas Bea Cukai tersebut meminta kepada korban EH untuk menggunakan asuransi dalam transaksi barang ilegal. EH yang percaya saja dengan anjuran tersangka, akhirnya mentransfer uang kepada para pelaku. "Jadi saya transfer uang Rp7,5 juta. Tapi sampai sekarang minyaknya tidak datang," kata dia.

Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Abu Dani membenarkan laporan yang mereka terima dari korban. Saat ini laporan tersebut sedang diteruskan untuk diselidiki oleh tim Reskrim Polrestabes Palembang. "Laporan sudah kita terima dan masih dalam penyelidikan anggota kita," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi