get app
inews
Aa Text
Read Next : Cari Durian, 3 Warga Padang Hilang Tersesat di Hutan Bukit Lampu

Tempoyak Kelezatan Fermentasi Durian Khas Melayu, Punya Rasa yang Unik

Kamis, 26 Oktober 2023 - 10:08:00 WIB
Tempoyak Kelezatan Fermentasi Durian Khas Melayu, Punya Rasa yang Unik
Tempoyak Kelezatan Fermentasi Durian Khas Melayu, Punya Rasa yang Unik

JAKARTA, iNews.id - Tempoyak yang juga dikenal sebagai asam durian yakni hidangan khas etnis Melayu yang berasal dari pulau Sumatera dan Kalimantan, Indonesia. Hidangan tradisional ini terbuat dari durian yang telah melalui proses fermentasi, memberikan citarasa unik yang asam dan lezat.

Tempoyak umumnya disajikan sebagai hidangan pendamping, seringkali dicampur dengan sambal dan dinikmati bersama nasi.

Tempoyak

Ilustrasi Tempoyak (foto: yearofthedurian)
Ilustrasi Tempoyak (foto: yearofthedurian)

Tempoyak memiliki akar yang dalam dalam tradisi kuliner masyarakat Melayu. Proses fermentasi, sebuah teknik yang dikenal oleh nenek moyang Melayu, digunakan untuk mengawetkan hasil panen durian yang melimpah. Metode tradisional ini telah diwariskan melalui generasi, menciptakan warisan kuliner yang kaya.

Kerajaan Melayu, yang terletak di Jambi pada abad ke-14, memainkan peran penting dalam penyebaran tradisi tempoyak. Melalui migrasi komunitas Melayu, terutama ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu, tempoyak menemukan tempatnya di berbagai daerah, menjadi bagian berharga dari masakan lokal.

Bahan dan Proses Pembuatan

Tempoyak dibuat dengan menggabungkan daging durian, baik varietas lokal maupun durian monthong (meskipun kurang disukai karena kandungan gas dan air yang tinggi). Durian yang sudah matang dipilih, memastikan durian tersebut sedikit basah. Daging durian dipisahkan dari bijinya dan dicampur dengan sedikit garam. Tambahan cabai rawit digunakan untuk mempercepat proses fermentasi. Namun, fermentasi tidak boleh terlalu lama karena dapat memengaruhi rasa akhir hidangan.

Pindang tempoyak dengan isi ikan patin. Tempoyak dan pindang tercatat sebagai kekayaan intelektual komunal. (Foto: Selerarasa)
Pindang tempoyak dengan isi ikan patin. Tempoyak dan pindang tercatat sebagai kekayaan intelektual komunal. (Foto: Selerarasa)

Campuran yang telah disiapkan kemudian disimpan dalam wadah kedap udara, idealnya pada suhu ruangan. Meskipun bisa disimpan dalam kulkas, fermentasi akan berlangsung lebih lambat dalam kondisi dingin. Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk membuat sambal karena telah memiliki rasa asam namun tetap mempertahankan sedikit rasa manis. Sambal tempoyak biasanya disajikan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ikan patin, dan ikan-ikan kecil lainnya. Tempoyak biasanya dinikmati dengan lalapan seperti petai, kabau, atau jengkol.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut