Tarik Minat Investor, Sumsel Pastikan Kemudahan Birokrasi
Menurutnya banyak cerita industri besar harus pindah karena hal-hal kecil, termasuk karakter buruh dan juga pemerintah daerah. Selain itu mahalnya harga komoditas dan upah menjadi masalah klasik yang sering ditemui. Hal ini harus menjadi perhatian pemangku kebiijakan di daerah agar para investor tertarik menanamkan investasi.
Sementara itu terkait forum bisnis yang digelar ini, Herman Deru mengatakan bahwa penyusunan strategi penanaman modal di Provinsi Sumsel harus sejalan dengan maksud dan tujuan yang tertuang pada pasal 1 ayat (1) Undang-Undanf Nomor 11 Tahun 2020 juga harus tetap mengedepankan isu penting terkait penanaman modal yaitu penyusunan strategi inbestasi di daerah yang IPRO (investment project ready to offer).
Sementara Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, Moris Nuami mengatakan detail IPRO yang telah digagas Pemprov Sumsel merupakan suatu langkah yang cukup maju. Karena ini dapat menjadi refrensi dan acuan bagi calon investor di bidang proyek yang sudah disiapkan IPRO nya.
Menurut Moris investasi merupakan hal yang sangat oenting dan dipeelulan terutama dalam menyiapkan lapangan pekerjaan bagi angkatan baru. Maka dari itu pertemuan seperti ini perly menjadi perhatian semua pihak tak terkecuali Sumsel.
"Pemprov Sumsel memiliki potensi ekonomi banyak, SDA terbarukan ada Bukit Asam, Pertamina dan perkebunan sawit. Potensi-potensi ini perlu dioptimalkan," katanya.
Selain itu ada juga jalan tol Palembang- Bakauheni yang juga sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan ekonomi. "Jangan pesimis dulu dengan jalan tol. Memang lima tahun pertama belum nampak. Tol Jakarta -Cikampek dulu juga begitu. Sekarang bagaimana kita berpikir mengembangkan jalan di sekitar tol ini menjadi kawasan industri dan kita tawarkan ke investor," tuturnya.
Editor: Berli Zulkanedi