get app
inews
Aa Text
Read Next : IKN Jadi Ibu Kota Politik, Targetkan 9.500 ASN Pindah pada 2029

Sosok Laksamana Cheng Ho, Penjelajah Bentuk Komunitas Islam China Pertama di Nusantara

Minggu, 10 September 2023 - 07:00:00 WIB
Sosok Laksamana Cheng Ho, Penjelajah Bentuk Komunitas Islam China Pertama di Nusantara
Sosok Laksamana Cheng Ho, Penjelajah Bentuk Komunitas Islam China Pertama di Nusantara (Foto: Ilustrasi/Ist)

PALEMBANG, iNews.id - Sosok Laksamana Cheng Ho menjadi satu dari sekian penjelajah China yang tiba di Nusantara. Dia mulai ekspedisinya ke negara-negara lain di awal abad 15 di masa pemerintahan kaisar Yung-lo dari Rajakula Ming.

Konon saat melakukan ekspedisi itulah Cheng Ho menemukan berbagai pedagang China di berbagai pelabuhan yang dia singgahi di negara-negara Asia Tenggara. Sosoknya juga menjadi tokoh penting membebaskan wilayah Palembang dari para perampok-perampok Hokkian. Di sanalah kemudian di situ laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam yang pertama di Nusantara.

Sosok Laksamana Cheng Ho

Pada tahun itu juga sebagaimana dikisahkan Prof. Slamet Muljana pada "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara", kemudian menyusul pembentukan masyarakat Tionghoa di Sambas. Ini berarti bahwa sebelum ekspedisi kaisar Yung-lo yang dipimpin oleh Cheng Ho dilaksanakan, di kota Palembang dan di Sambas telah ada orang-orang Tionghoa yang menetap.

Pada tahun 1405, di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho, singgah di bandar Samudera Pasai. Laksamana Cheng Ho bertemu dengan sultan Samudera Pasai, Zainal Abidin Bahian Syah. Kedatangan Cheng Ho di Samudera Pasai untuk mengadakan hubungan politik dan hubungan dagang.

Nama Zainal Abidin Bahian Syah juga disebut dalam kronik Tionghoa dari zaman pemerintahan rajakula Ming, dengan bunyi Tsai Nu Lia Pie Ting Kie. Yang menarik perhatian yakni setelah ada hubungan baik antara Tiongkok dan Samudera Pasai makin banyaklah saudagar-saudagar Tionghoa datang ke Pasai.

Di saat itulah semakin banyak pula orang-orang Tionghoa yang memeluk agama Islam, menikah dengan wanita Samudera dan menetap pula di sana, sehingga bertambahlah percampuran darah dari keturunan Tionghoa di sana. Keturunannya terdapat di perkampungan -perkampungan mereka di daerah Kroceng Pirak, Sungai Perak dekat Lho Sukon.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut