get app
inews
Aa Text
Read Next : Sumsel Siaga Bencana, Gebernur Deru Minta Jangan Saling Menyalahkan

Sepanjang Tahun 2020, 149 Bencana Alam Menimpa Sumsel

Senin, 09 November 2020 - 17:38:00 WIB
Sepanjang Tahun 2020, 149 Bencana Alam Menimpa Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru mengecek sejumlah peralatan dalam apel kesiapsiagaan bencana. (Foto: Dede Febriansyah)

PALEMBANG, iNews.id - Sepanjang tahun 2020 sejak Januari hingga awal November, tercatat sudah 149 kali bencana alam terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Ratusan bencana itu mengakibatkan 19.507 jiwa menjadi korban dan mengalami kerugian.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, bencana alam terbanyak yakni kebakaran rumah penduduk sebanyak 70 kali, bencana banjir 39 kali, bencana tanah longsor 16 kali, angin puting beliung 11 kali, banjir bandang 10 kali dan kecelakaan perahu motor tiga kali.

"Sebanyak 9.322 unit rumah terendam, rumah terbakar, rusak berat, hanyut/roboh sebanyak 373 unit, rumah rusak sedang dan ringan sebanyak 1.135 unit, jembatan putus/rusak sebanyak 28 unit, sekolah terendam 10 unit, sekolah rusak berat enam unit, pasar terbakar 34 petak," ujarnya saat Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam Sumsel, Senin (9/11/2020).

Selain itu, 281 hektare lahan perkebunan terendam, 5,319 hektar lahan sawah terendam dan jalan longsor/putus sepanjang 115 meter. Kejadian bencana tersebut mengakibatkan 15.733 KK atau 19.507 jiwa menderita.

Kondisi geografis Sumsel dengan dataran tinggi di bagian barat seperti Pagaralam, Lahat, Muara Enim dan OKU Selatan berpotensi mengalami peristiwa alam seperti gunung meletus, guguran larva panas, gas beracun atau belerang dari Gunung Dempo, tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.

"Sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan kesiapan tersebut tentunya kita akan lebih akan siap dan lebih cepat untuk mengantisipasi kejadian maupun dampaknya baik kerusakan sarana prasarana maupun korban jiwa," katanya.

Sementara di bagian Timur, kata Deru, yang merupakan dataran rendah dan perairan seperti Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Palembang mempunyai potensi banjir.

"Potensi banjir timbul akibat adanya luapan air sungai dan menimbulkan genangan yang dipengaruhi oleh musim hujan dan pasang air laut. Selain itu juga pada daerah yang lebih terbuka dapat terjadi angin puting beliung," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Iriansyah menambahkan, apel kesiapsiagaan terpadu dalam rangka antisipasi bencana alam di Sumsel tahun 2020 diikuti sebanyak 400 personel.

"Dalam apel ini kita mensiapsiagakan personel sebanyak 400 orang dilengkapi dengan sarana prasarana yang ada. Ratusan personel yang disiapsiagakan ini terdiri dari masing-masing dinas/instansi terkait," ujarnya.

Menurutnya, apel tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel dan kesiapan peralatan penanggulangan banjir dan tanah longsor.

"Jadi upaya pencegahan dan kesiapsiagaan ini berupa penyiapan personel dan peralatan untuk memudahkan mobilisasi ke lokasi bencana atau ke daerah rawan bencana," ucapnya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut