Satgas Karhutla Muba Gencar Patroli di Kawasan Rawan Kebakaran
Unit Pencegahan Karhutla PT Rimba Hutani Mas (perusahaan hutan tanaman industri di Muba) Alex Fatra mengatakan patroli rutin selalu dilakukan perusahaan hingga ke luar areal konsesi.
“Kami juga memiliki patroli drone, yakni patroli menggunakan pesawat tanpa awak,” kata dia.
Seperti kejadian karhutla di Muara Medak pada akhir Juli lalu diketahui awalnya melalui patroli drone PT RHM. Saat itu, tim lapangan langsung melapor ke pusat komando pengendalian perusahaan, sehingga langsung diterjunkan tim reaksi cepat yang diperkuat 8 personel.
Lalu TRC dibantu juga regu pemadam kebakaran 15 orang, karyawan 8 orang, anggota Kelompok Masyarakat Peduli Api (KMPA) 15 orang, perwakilan pemerintahan desa 2 orang untuk memadamkan api tersebut melalui jalur darat, serta perusahaan mengerahkan satu unit helikopter water bombing.
“Setelah api dapat dipadamkan, kami langsung melakukan upaya pendinginan (penyemprotan air) di sekitar lokasi. Ini berlangsung hingga malam,” katanya.
Kawasan Muara Medak ini terbilang rawan, karena berada di jalur perlintasan antarkabupaten dan antarprovinsi, yakni Sumsel dan Jambi. Kawasan hutan ini juga sebagian sudah ditempati masyarakat, yang masih didapati membuka lahan dengan cara bakar.
Pada 2019, Muara Medak sempat mengalami kebakaran hebat yang memaksa warga setempat diungsikan karena terjadi kabut asap. Pada 2021, telah terjadi dua kali karhutla di kawasan tersebut, yakni akhir 30 Juli 2021 dan 9 Agustus 2021.
Editor: Nani Suherni