PTBA Kejar Target Produksi 30 Juta Ton Batubara hingga Akhir 2021
Proyek lain adalah kerja sama dengan Pertamina dan Air product terkait program gasifikasi batubara yang menghasilkan senyawa Dimetil Eter (DME) pengganti liquefied petroleum gas (LPG) di mana dalam pelaksanaannya membutuhkan batubara hingga 6 juta ton.
Pengembangan produk juga terus dilakukan termasuk dengan pengembangan batubara menjadi briket. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pasar baik domestik maupun luar negeri.
Namun, lanjut Apollonius, ke depan pengembangan produk batubara yang ramah lingkungan akan menjadi prioritas seiring dengan komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon pada 2060 mendatang. Misalnya mengubah batubara menjadi bahan bakar, pupuk organik dan sejumlah produk turunan yang lain.
Pengembangan produk batubara perlu dilakukan untuk memanfaatkan cadangan batubara yang terbilang masih melimpah di Sumsel.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, dari total sumber daya batubara nasional 149,01 miliar ton, Sumsel berkontribusi sekitar 43 miliar ton. Adapun dari cadangan batubara nasional yang mencapai 37,60 miliar ton, Sumsel berkontribusi 9,3 miliar ton.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, pada September 2021, ekspor komoditas batubara dan lignit meningkat cukup signifikan yakni mencapai nilai 31,34 juta atau meningkat 18,40 persen dibanding ekspor komoditas pada bulan sebelumnya. Adapun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu peningkatannya mencapai 18,40 persen 201,72 juta dolar AS.
Editor: Berli Zulkanedi