get app
inews
Aa Text
Read Next : 58.168 Ekor Hewan Ternak di Sumsel Telah Divaksin PMK

Proyek Tanjung Carat Tak Dibiayai APBN, Pemprov Sumsel Diminta Cari Investor

Selasa, 02 Agustus 2022 - 20:22:00 WIB
Proyek Tanjung Carat Tak Dibiayai APBN, Pemprov Sumsel Diminta Cari Investor
Skema pembiayaan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin berubah. (Foto: Ist)

PALEMBANG, INews.id - Skema pembiayaan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin, Sumsel berubah. Skema pembiayaan tidak lagi menggunakan dana dari pemerintah pusat, sehingga Pemprov Sumsel diminta mencari sendiri investor untuk membiayai.

Asisten II Pemprov Sumsel, Darma Budhy mengatakan, pembangunan pelabuhan baru tak lagi menggunakan skema pembiayaan dari pemerintah pusat, yakni Kemenhub dan Pelindo. Kini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dibebankan pembiayaan proyek pembangunan dari dana investor.

Menurutnya, jika menggunakan skema lama, Pemprov Sumsel hanya menyiapkan tempat untuk pelabuhan. Namun rencananya itu berubah dan membuat Pemprov Sumsel proaktif menggaet investor.

"Skenario berubah, pemerintah inginkan investor yang melakukan pembangunan dermaga pelabuhan. Sehingga, Pemprov Sumsel pun harus mencari investor yang mau melakukan pembangunan," ujar Darma Budhy, Selasa (2/8/2022).

Sebagian lahan yang dicanangkan untuk Pelabuhan Tanjung Carat merupakan kawasan hutan lindung. Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan izin peralihan status dari hutan lindung menjadi hutan dengan hak pengolahan (HPL).

"Masalah perubahan status hutannya sudah selesai, tinggal pengukuran tapal batas hutan yang masih dikaji KLHK untuk dibawa ke Kementerian Keuangan," katanya.

Darma Budhy menambahkan, alih fungsi kawasan hutan berada di tiga titik, yakni titik pertama seluas 44 hektare (ha). Titik kedua 40 ha, dan terakhir seluas 10 Ha. Sedangkan tanah milik Pemprov Sumsel mencapai luas 67 hektare.

Jika seluruh proses perizinan di tingkat pusat rampung, lanjutnya, Pemprov Sumsel akan melakukan groundbreaking proyek agar keran investasi bisa dibuka.

"Saat ini investor yang ingin membangun usaha masih melihat, menunggu kesiapannya, baru mereka bisa masuk. Masih melihat prospeknya. Ada yang dari lokal, Jakarta, Malaysia, dan negara lain," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut