Produksi Gabah di OKU Timur Terus Alami Penurunan, Ini Daftar Pemicunya

OKUT, iNews.id - Produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi Gabah Kering Petani (GKP) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel terus mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir, yakni sejak 2019-2021. Penurunan karena banyak faktor di antara perubahan iklim dan serangan hama.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur, Onziar Dinata mengatakan, bahwa produksi GKG dan GKP di Kabupaten OKU Timur pernah mengalami puncak tertingginya yakni pada tahun 2018. Dengan luas panen mencapai 179.499 hektar, produksi GKG kala itu sebanyak 1.162.102 ton, dan produksi GKP mencapai 1.324.796 ton.
Sedangkan pada tahun 2019, dengan luas panen 164.946 hektar, produksi GKG sebanyak 1.095.510 ton, dan produksi GKP mencapai 1.266.339 ton. Dan pada tahun 2020, dengan luas panen 99.646 hektar, produksi GKG 633.628 ton, dan produksi GKP 737.979 ton.
Sementara pada lalu, dengan luasan panen mencapai 92.863 hektar, produksi GKG sebanyak 558.995 ton, dan produksi GKP mencapai 651.055 ton.
"Penurunan produksi GKG dan GKP dapat disebabkan adanya perubahan iklim, dan gagal panen karena serangan hama seperti tikus, wereng, dan lahan sudah jenuh. Rata-rata di OKU Timur menggunakan padi jenis IP 300 yang terus menerus dipupuk non organik, sehingga tanah menjadi asam atau tandus . Untuk memperbaiki itu, petani dianjurkan menggunakan organik, mengolah jerami, jangan dibakar," ujarnya, Selasa (02/08/2022).
Onziar menambahkan, dengan luas tanaman pada 2021 yang mencapai 97.751 hektare, Kecamatan Belitang dan Buay Madang Timur (BMT) diyakini sebagai kecamatan penghasil GKG dan GKP terbesar di OKU Timur.
Selain itu, lanjut Onziar, pada periode 2010-2021, Kabupaten OKU Timur pernah mengalami surplus beras. Pada 2021, jumlah penduduk OKU Timur sebanyak 653.062 jiwa, dan produksi beras 356.360 ton, dengan rata-rata konsumsi perkapita 93 kilogram pertahun dan mempunyai total konsumsi sebanyak 60.734 ton beras. Sehingga, Kabupaten OKU Timur mengalami surplus beras sebanyak 295.626 ton.
"OKU Timur mengalami surplus beras, dengan konsumsi rata-rata 93 kilogram pertahun. Sehingga dapat menopang kebutuhan daerah lain di Sumsel. Seperti Palembang, Lampung, dan Jakarta," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi