get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Biodata Muhammad Qodari, Kepala Staf Kepresidenan asal Palembang yang Baru Dilantik

PALEMBANG, iNews.id - Nasib pilu dialami enam tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Siloam Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Enam tenaga media yang merupakan garda terdepan melawan corona itu diduga mendapat intimidasi dari oknum pihak Kelurahan Sungai Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I.

Alasannya, satu dari enam tenaga medis itu terindikasi Covid-19. Alhasil, mereka diusir dari indekosnya. Dugaan pengusiran itu sempat viral di media sosial warga Kota Palembang.

Direktur Medik dan Pelayanan RS Siloam Palembang, dr. Anton Suwindro mengaminkan kabar tersebut. Enam tenaga medis itu kini dievakuasi untuk tinggal sementara di rumah sakit.

"Iya laporan yang saya terima, mereka ini tinggal di satu tempat kos yang sama," kata Anton Suwindro, Senin (20/4/2020).

Anton menambahkan, seorang tenaga medis memang menjalain tes swab. Tes itu dilakukan secara internal ke seluruh tenaga medis di RS Siloam. Hasilnya ada beberapa di antara tenaga yang terindikasi corona. Termasuk satu di antara enam perawat tersebut.

"Memang ada satu perawat yang kos di tempat itu terindikasi positif corona dan sudah diminta melakukan isolasi diri," kata dia.

Anton menambahkan, peristiwa diduga pengusiran itu terjadi Sabtu (18/4/2020). Saat itu pemilik kos menyampaikan pesan dari pihak kelurahan. Pesan tersebut intinya meminta semua perawat yang kos di tempat itu melakukan isolasi mandiri dan tidak diperkenankan bekerja.

"Namun, jika ingin tetap bekerja maka untuk sementara agar tidak pulang dulu ke tempat kos mereka. Nah, dari sana mungkin terjadi miskomunikasi, sehingga masalah ini kemudian menyebar ke masyarakat sekitar daerah itu dan mereka diusir dari tempat kosnya," kata dia.

Lebih lanjut Anton mengatakan, saat ini para perawat itu sudah dievakuasi di rumah sakit, dan manajemen rumah sakit juga sudah mempersiapkan hotel untuk tempat tinggal mereka.

"Atas peristiwa ini kami juga menyampaikan agar masyarakat jangan menaruh stigma negatif terhadap tenaga medis maupun pasien yang terindikasi corona. Ubahlah dengan suatu hal yang positif, seperti saling memberikan dukungan dan mendoakan," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa telah meminta keterangan pihak kelurahan setempat terkait peristiwa tersebut.

Dari keterangan lurah diketahui awalnya mendapat informasi tekait pasien terindikasi corona yang berada di daerahnya. Kemudian, lurah menghubungi ketua RT setempat untuk mencari alamat yang dimaksud.

"Nah lurahnya itu meminta ketua RT untuk ke lokasi, kemudian ternyata di lokasi itu tidak hanya satu perawat yang dimaksud, tapi ada lima perawat lain yang kos di tempat itu," kata Dewa.

Dewa menambahkan, RT yang bersangkutan meminta agar para perawat itu untuk melakukan isolasi mandiri agar warga sekitar tidak resah. Tapi perawat tenyata tidak menjalankan pesan yang dimaksud. Akibatnya terjadi kesalahpahaman dengan warga setempat.

"Jadi tidak benar kalau ada info pihak kelurahan melakukan pengusiran kepada mereka. Masalah ini sebenarnya karena ada kesalahpahaman antara mereka dengan warga di sekitar," kata Dewa.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut