get app
inews
Aa Text
Read Next : Berantas Narkoba di Tengah Pandemi, Polda Sumsel Tangkap 47 Tersangka di Sejumlah TKP

Musi Banyuasin Uji Coba Sekolah Tatap Muka 23 Agustus

Kamis, 19 Agustus 2021 - 08:20:00 WIB
Musi Banyuasin Uji Coba Sekolah Tatap Muka 23 Agustus
Pelajar SD dan SMP di Musi Banyuasin akan uji coba sekolah tatap muka. (Foto: Ilustrasi/Ist)

MUBA, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin siap melakukan uji coba pembelajaran atau sekolah tatap muka pada 23 Agustus 2021. Uji coba  diberlakukan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Apriyadi mengatakan keputusan tersebut sesuai hasil kesepakatan dalam rapat penentuan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Kami sepakat bahwa semua kecamatan tanggal 23 Agustus ini akan mulai uji coba PTM, untuk TK akan dilaksanakan satu bulan ke depannya setelah evaluasi PTM SD dan SMP,” katanya, Rabu (18/8/2021).

Apriyadi menjelaskan PTM terbatas dapat dijalankan jika 80 persen dari total jumlah guru pada sekolah tersebut sudah mendapat vaksin, serta sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan terpenuhi.

“Terkait hasil ini jangan ada tawar-menawar. Kalau belum 80 persen divaksin, tunda dulu," kata dia.

Ia menambahkan PTM terbatas juga sebagai sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2021 terkait dengan pembagian level dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Saat ini, Musi Banyuasin menerapkan PPKM level 3. Dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan diketahui Musi Banyuasin berada dalam zona oranye pandemi.

"Sehingga ada pelonggaran sedikit demi sedikit, di samping kita harus tetap saling menjaga,” kata dia.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Musi Banyuasin Nazarul Hasan mengatakan pihaknya tetap mempertimbangkan peta risiko penyebaran Covid-19 dan berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas).

“Alasan mendasar penyelenggaraan KBM tatap muka adalah semakin lama pembelajaran tatap muka tidak dilaksanakan maka semakin besar dampak negatif yang terjadi pada anak,” ujar dia.

Menurut dia, dampak negatif tersebut seperti ancaman putus sekolah, kendala tumbuh kembang, tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga, serta meningkatnya angka pernikahan dini.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut