Kisah Asmadi, Pemburu Harta Karun di Sungai Musi yang Kini Jadi Kolektor Barang Antik

Bila ditotal, koleksi benda kuno berbahan perunggu dan emas milik Asmadi bisa mencapai miliaran rupiah, belum termasuk nilai bersejarah dan kelangkaannya yang tidak bisa dinilai oleh rupiah.
Beberapa koleksi Asmadi diantaranya arca perunggu Bodhisattva yang duduk di atas singgasana, Avalokitesvara bertangan empat namun patah setengah badan, serta Buddha Maitreya.
Cincin koleksinya pun cukup banyak, beberapa diantaranya memiliki simbol agama Buddha dan bermata permata, mulai dari mata permata batu carnelian berwarna kecoklatan, batu kinyang, safir, rubi, dan zamrud.
Selain tergiur dengan uang besar dari penjualan barang kuno, Asmadi mengaku sejak kecil memang tertarik dengan sejarah, terutama tentang Kerajaan Sriwijaya yang dulu berpusat di Palembang.
Kini, setelah tak lagi menjadi penyelam, ia semakin mendalami ketertarikannya tersebut untuk mengetahui barang-barang koleksi miliknya yang berasal dari dasar permukaan Sungai Musi.
Dirinya banyak membaca buku, literatur, dan referensi lainnya untuk mengetahui identitas dan asal-muasal barang kuno yang ditemukan. Mencari referensi pun dilakukan untuk mengetahui nilai sejarah dan ekonomis barang kuno tersebut agar bisa menentukan harga jual yang lebih baik.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto