get app
inews
Aa Text
Read Next : Turki Tetapkan Kebakaran Hutan sebagai Bencana Nasional, 3 Orang Tewas

Kebakaran Hutan Meluas, Ribuan Wisawatan Dievakuasi Menggunakan Kapal

Sabtu, 31 Juli 2021 - 08:17:00 WIB
Kebakaran Hutan Meluas, Ribuan Wisawatan Dievakuasi Menggunakan Kapal
Kebakaran hutan di Turki terus meluas dan semakin parah telah menimbulkan korban jiwa. (Foto: Ist)

ANKARA, iNews.id - Kebakaran hutan ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, kebakaran hutan di Turki semakin parah dan meluas. Sedikitnya empat orang tewas dan ribuan wisatan terpaksa dievakuasi menggunakan kapal. 

Menurut data satelit yang dikutip The Guardian, Jumat (30/7/2021), intensitas panas akibat kebakaran tersebut sudah empat kali lebih tinggi dari apa pun yang tercatat di negara itu.

Ada puluhan kobaran api di berbagai wilayah di Turki. Rekor suhu 60 tahun di Turki telah dipecahkan minggu sebelumnya ketika Cizre, sebuah kota di tenggara, mencatat panas 49,1 derajat Celsius.

Setelah gelombang panas mematikan di Amerika, banjir di Eropa dan China, dan kebakaran di Siberia, pemandangan kehancuran di Turki menambah kekhawatiran tentang meningkatnya keganasan cuaca ekstrem di dunia yang terganggu oleh perubahan iklim.

Media lokal menerbitkan foto-foto resor Laut Aegea yang populer dikelilingi oleh lereng bukit yang terbakar dan hutan serta lahan pertanian menjadi abu.

Di Bodrum, di provinsi Muğla, area 80 hektare terbakar meskipun ada upaya pemadaman kebakaran di darat dan melalui udara. Kobaran api melumpuhkan operasional dua hotel, memaksa evakuasi lebih dari 4.000 wisatawan dan staf oleh penjaga pantai dan kapal penangkap ikan.

Kebakaran hutan biasa terjadi di Turki selama musim panas, tetapi kobaran api selama dua hari terakhir ini luar biasa. Analisis satelit oleh Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa menunjukkan intensitas panas kebakaran di negara itu pada hari Kamis mencapai sekitar 20 gigawatt, empat kali lebih tinggi dari maksimum harian sebelumnya.

“Angka-angka itu di luar skala dibandingkan dengan 19 tahun terakhir,” kata Mark Parrington, seorang ilmuwan senior di Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus Uni Eropa.

Dia mengatakan asap dari kebakaran di dekat Antalya dan Mersin sekarang melayang ke Siprus.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut