Kasus Covid-19 di OKU Melonjak karena Masyarakat Abai Prokes

OKU, iNews.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten OKU, Sumatera Selata (Sumsel) melonjak seperti daerah lainnya. Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa menyebutkan, lonjakan kasus positif karena disebabkan beberapa faktor yang salah satunya mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

"Protokol kesehatan yang tidak dipatuhi ini menjadi faktor utama penyebaran Covid-19 sulit dikendalikan," katanya, Selasa (13/7/2021).

Baca Juga

Kemenkes Pantau Sumsel terkait Penyebaran Covid-19 Varian Delta

Menurut dia, hampir setiap hari terjadi lonjakan kasus Covid-19 karena masyarakat masih banyak menganggap remeh virus corona, sehingga mengabaikan protokol kesehatan 5 M yang dianjurkan pemerintah.

Berdasarkan data hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten OKU mencapai 442 kasus dengan angka kesembuhan 378 orang, 47 orang meninggal dunia dan 17 orang masih menjalani perawatan.

Baca Juga

Gadis Cantik Diperkosa Pacar dan Teman, Dibuang ke Sungai Tanpa Pakaian

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada periode 5 Juli 2021 dengan angka kasus positif 429 orang, sembuh 373 orang, meninggal dunia 45 orang dan 10 pasien masih dalam pengawasan di rumah sakit.

Baca Juga

Persediaan Oksigen di Sumsel Berlimpah, Dinkes: Kasus Covid-19 Tetap Harus Ditekan

"Artinya terdapat lonjakan 13 kasus positif selama beberapa pekan terakhir. Begitupun kasus sembuh dan meninggal dunia juga bertambah selama periode tersebut," ujarnya.

Saat ini pihaknya fokus menekan angka penyebaran Covid-19 dengan gencar melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan termasuk program vaksinasi yang diharapkan dapat meminimisir lonjakan kasus positif.

Baca Juga

Palembang Geger, Ada Kepala Manusia yang Tinggal Tengkorak di Sungai Bendung

Masyarakat diimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas berpergian ke luar daerah.

"Masyarakat jangan terlena dan menganggap enteng Covid-19 karena risikonya dapat menyebabkan kematian," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi