Karhutla di Ogan Ilir Meluas, Api Dekati Permukiman, Warga Mulai Dievakuasi

OGAN ILIR, iNews.id - Kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) terus meluas hingga mendekati permukiman warga di Arisan Jaya, Pemulutan. Sejumlah warga telah dievakuasi, karena selain api yang terus mendekati pemukiman, asap tebal menyelimuti desa. 

Kebakaran di Ogan Ilir ini terjadi sejak Senin (2/8/2021) siang lalu. Sampai hari ketiga, petugas dari berbagai instansi terus berjibaku mengendalikan kebakaran. Namun, cuaca yang panas dan angin yang berembus membuat api terus meluas dan membesar. 

Baca Juga

Eks Lokalisasi Patok Besi yang Melegenda di Lubuklinggau Jadi Kampung Tangguh Narkoba

Pada Selasa (3/8/2021), api sempat berkobar di kiri dan kanan Jalintim Indralaya-Palembang. Asap pekat menutupi ruas Jalintim dan Jalan Tol Palembang - Indralaya (Palindra). Selain melakukan pemadaman dibantu warga, personel Satlantas Polres Ogan Ilir juga bersiaga agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. 

Berdasarkan pantauan para Rabu (4/8/2021), api masih terus meluas. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, warga terutama anak - anak yang rumahnya dekat lahan terbakar dievakuasi. 

Baca Juga

Sosok Heriyanti Anak Akidi Tio di Mata Tetangga

Sementara dengan peralatan seadanya, warga dan tim gabungan dari TNI Polri, personel Brimob, BPBD, Manggala Agni terus berjibaku memadamkan api yang terus meluas hingga hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah penduduk.

Baca Juga

Palembang PPKM Level 4 sampai 9 Agustus, Ini Permintaan Harnojoyo

Angin yang kencang membuat proses pemadaman menemui kendala, bahkan beberapa kali petugas harus mundur agar tidak dijilat api. 

Kapala Balai KLKH Sumsel, Ferdian Krisyanto mengatakan, ada sejumlah warga dievakuasi ke mobil karena asap yang begitu pekat. Asap tebal sudah menyelimuti rumah - rumah warga sehingga khawatir rumah mereka terbakar. 

"Tapi masih ada saja warga yang rumahnya sudah sangat dekat dengan api sekitar 10 meter masih ngotot di rumahnya, padahal asap juga sudah tebal," katanya. 

Editor: Berli Zulkanedi