Kabupaten OKU Sumsel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan
PALEMBANG, iNews.id - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menetapkan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau tahun 2022 ini. Status siaga ditetapkan lebih cepat agar dapat mengantisipasi karhutla sedini mungkin.
"Penetapan status siaga ini, mengingat OKU salah satu daerah di Sumsel yang rawan terjadi karhutla saat musim kemarau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu, Amzar Kristopa, Selasa (12/4/2022).
Menurut dia, berdasarkan siklus normal suhu udara di Kabupaten OKU tertinggi setiap tahunnya terjadi pada bulan September-Oktober dengan curah hujan dibawah normal atau lebih rendah dari biasanya.
Namun, pada dasarian ini musim kemarau diprediksi terjadi pada awal Mei 2022 yang berpotensi menimbulkan karhutla di daerah itu. Untuk itu, saat ini pihaknya telah menetapkan status siaga agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Selain itu, BPBD OKU juga telah memasang rambu peringatan bencana alam di daerah rawan karhutla. "Ada dua rambu yang dipasang yaitu peringatan bencana kebakaran hutan dan lahan dan bencana banjir," katanya.
Adapun tujuan pemasangan rambu peringatan dini bencana alam tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dan hutan dengan cara membakar karena berpotensi menimbulkan karhutla.
Sebab, kata dia, dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan dan lahan dengan cara brutal sangat merugikan masyarakat dan negara, baik dari sektor kesehatan, ekonomi serta lingkungan.
"Kami juga telah menyiagakan ratusan personel BPBD dibantu tim relawan api di setiap kecamatan agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin," ujar dia.
Sejauh ini, kata dia, berdasarkan hasil pemetaan terdapat 10 kecamatan di OKU rawan karhutla meliputi Kecamatan Pengandonan, Lubuk Batang, Muarajaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Sosoh Buay Rayap, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya dan Kecamatan Lengkiti.
Editor: Berli Zulkanedi