Jembatan Besi di OKI Ambruk Dilintasi Truk Over Tonase, Aktivitas Warga Lumpuh

KAYUAGUNG, iNews.id - Jembatan besi di Desa Sinar Harapan Mulia (SP3), Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering (OKI), Sumatera Selatan, ambruk. Diduga truk pengangkut kayu dan sawit yang sering melintas menjadi pemicu ambruknya jembatan. 

Herman, warga sekitar mengatakan, dengan ambruknya jembatan tersebut berdampak pada terganggunya akses masyarakat yang setiap hari melintasi jembatan tersebut.

Baca Juga

Kasus Covid-19 Muncul di Satu SMA, Disdik Sumsel Keluarkan Juknis untuk Kepala Sekolah

"Sejak jembatan ambruk aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Dikarenakan itulah satu-satunya jalan penghubung yang bisa dilalui," ujar Herman, Jumat (4/2/2022).

Sementara itu, Anggota DPRD OKI, I Nyoman Warsa Yasa mengatakan, dengan ambruknya jembatan tersebut dipastikan berdampak terganggunya mobilitas masyarakat sekitar.

Baca Juga

Kasus Covid-19 di Sumsel Kembali Naik, Dinkes Beber Pemicunya

"Jembatan yang ambruk ini sering dilalui truk yang muatannya melebihi kapasitas. Ditambah pula tanah pinggiran sungai tergerus karena terbawa arus air sungai yang menyebabkan tanggul jebol dan terjangan derasnya debit air membuat jembatan ambruk," katanya.

Baca Juga

Cuaca Sumsel 5 Februari, BMKG: Waspada Hujan dan Potensi Banjir di Akhir Pekan

Jembatan tersebut dibangun saat Desa Sinar Harapan Mulya dibuka untuk transmigrasi, namun hingga kini belum pernah dilakukan perbaikan. "Sebenarnya perbaikan jembatan ini sudah diusulkan pada rapat paripurna, mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi, apalagi sekarang jembatannya sudah ambruk," tuturnya.

Sebagai solusi untuk sementara waktu, kata I Wayan, warga dan kepala desa bisa meminta perusahaan terdekat agar membantu membuatkan jembatan darurat terlebih dahulu.

"Supaya aktivitas warga tidak lumpuh, setidaknya dibuatkan jembatan darurat. Masyarakat juga harus meminta perusahaan agar bertanggung jawab melakukan perbaikan dan pembuatan tanggul karena banyak juga mobil perusahaan yang melintas. Kalau tidak diingatkan seperti ini nanti mereka lepas tanggung jawab," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi