Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina, Ini Reaksi Tak Terduga Kedubes AS
Sementara pernyataan itu meminta Palestina dan Israel untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan, dikatakan penghancuran rumah-rumah Palestina sebagai hukuman adalah salah satu langkah yang memperburuk ketegangan.
Kantor berita resmi Palestina Wafa menyebut kritik AS itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menanggapi kritik AS dengan mengatakan: "Perdana Menteri menghargai dan menghormati pemerintah Amerika. Pada saat yang sama, ia bertindak semata-mata sesuai dengan pertimbangan keamanan Negara Israel dan melindungi kehidupan warga negara Israel."
Israel telah memberlakukan kebijakan penghancuran rumah sebagai hukuman terhadap keluarga mereka yang dituduh melakukan aksi teror, bahkan ketika terdakwa telah dibunuh. Itu dilakukan sejak pendudukannya secara resmi dimulai pada tahun 1967.
Hakim David Mintz, salah satu dari tiga hakim yang mengawasi petisi keluarga Shalabi, menulis: "perlunya pencegahan bahkan ketika menyangkut tempat tinggal yang mencakup anak di bawah umur".
Hakim menolak klaim keluarga bahwa Shalabi menderita masalah kesehatan mental dan memutuskan bahwa dia melakukan serangan dengan motif nasionalis.
Editor: Berli Zulkanedi