Identitas Mayat Mengambang di Sungai Lakitan Musi Rawas Terungkap

MUSI RAWAS, iNews.id - Identitas mayat pria yang ditemukan mengambang di Sungai Lakita di Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumsel terungkap. Korban diketahui bernama Ruswanto (40) warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sumberharta, Kabupaten Musi Rawas.

Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmat Hidayat membenarkan identitas korban sudah diketahui. "Identitas korban sudah diketahui, yakni warga Kecamatan Sumberhata," ujar Kasat Reskrim, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga

Peta Sumatera Selatan, Lengkap dengan Sejarah dan Bahasa Daerah

Kasat juga menyebutkan, bahwa Ruswanto korban pembunuhan dan tersangkanya sudah ditangkap di Provinsi Lampung. "Tersangka sudah ditangkap, untuk informasi lain segera dirilis," katanya.

Diketahui, mayat Ruswanto ditemukan warga mengambang di bawah jembatan oleh warga yang hendak mancing, pada Rabu (7/9/2022) lalu. Temuan tersebut segera dilaporan ke aparat terkait. Mayat korban yang saat itu belum diketahui langsung dievakuasi ke RSUD Sobirin. Kemudian mayat pria tersebut dimakamkan di TPU Lestari Kota Lubuklinggau. 

Baca Juga

Bikin Terenyuh, Ibu Albar Mahdi Ingin Peluk 2 Santri yang Menganiaya Anaknya hingga Tewas

Rencananya, makam korban akan dibongkar oleh pihak keluarga dan dipindahkan ke pemakaman umum di Sumberharta. 

Baca Juga

Bahasa Daerah Sumatera Selatan, Nomor 4 Jadi Pemersatu

Kepala Desa (Kades) Sukajaya, Jumali menjelaskan berdasarkan ciri-ciri pakaian yang ada pada korban yang ditemukan tewas di Sungai Lakitan, 98 persen adalah warganya. "Kalau dari ciri-ciri pakaian mulai dari celana, baju, ikat pinggang dan singlet itu sama dengan saat pertama korban pergi," kata Jumali.

Dengan ciri-ciri yang sama, pihak keluarga sudah melakukan koordinasi ke Polres Musi Rawas terkait laporan dan pemindahan makam. "Sudah koordinasi ke Polres. Perintahnya, kalau sudah yakin, besok diminta ke Polres Musi Rawas pukul 08.00 WIB. Kemudian, ke rumah sakit untuk penggalian makam, dan pemindahan jenazah," ujarnya. 

Editor: Berli Zulkanedi