Hadapi Covid-19 Varian Delta, Wako Lubuklinggau Tutup Kantor dan Mohon Warga Prihatin

LUBUKLINGGAU, iNews.id – Covid-19 varian Delta terdetekti masuk Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Wali Kota Lubuklinggau Prana Putra Sohe memohon seluruh warga kota di barat Sumatera Selatan (Sumsel) ini benar - benar ikut prihatin menyikapi pandemi yang belum tahu kapan berakhir.
"Kesadaran masyarakat harus semakin ditingkatkan terutama prokes yang harus dijalani dengan ketat, karena saat ini varian Delta telah masuk. Sudah ada sejumlah warga terpapar virus varian Delta yang disebut sangat berbahaya dan sangat cepat menular ini," ujarnya, Jumat (23/7/2021).
Pemkot Lubuklinggau kini tengah fokus menyiapkan berbagai skenario menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Terhitung mulai Senin 26 Juli 2021, semua kantor pemerintahan kecuali kesehatan, Satpol PP dan pemadam kebakaran akan ditutup. Seluruh ASN menjalani WFH (work from home/kerja dari rumah). Kemudian, mendirikan rumah sakit darurat, mendirikan tenda darurat di depan RS Siti Aisyah dan RS Petanang, dan menyiapkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak.
Nanan sangat berharap masyarakat Lubuklinggau dapat ikut prihatin dan disiplin memakai masker. Selanjutnya tempat-tempat yang selama ini penuh dengan kegiatan yang berkerumun untuk ditiadakan termasuk hajatan apapun juga. Kemudian untuk rumah makan, kafe, tempat hiburan, dan warung-warung serta tempat jajanan untuk tidak menyiapkan tempat makan di tempat.
“Kita Pemerintah Kota Lubuklinggau mulai Senin 26 Juli 2021 akan tutup kecuali di bidang Kesehatan, Pol PP dan Damkar selebih itu WFH,” katanya.
Adapun bansos dan lain sebagainya, Nanan menegaskan, secara bertahap dicairkan mulai Senin 26 Juli. Kemudian untuk kelompok lain yang membutuhkan bantuan namun belum tercover dari pemerintah pusat, Pemkot Lubuklinggau terus melakukan pendataan dan akan diberikan bantuan.
Saat ini, bersama Kota Palembang, Lubuklinggau menerapkan PPKM level 3 dan berstatus zona merah Covid-19. Namun penularan masih terjadi sehingga membutuhkan tindakan antisipasi.
Editor: Berli Zulkanedi