Diduga Terkait Proyek, Pejabat di Musi Rawas Pukul PNS Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU, iNews.id – PNS Dinas Kominfo Kota Lubuklinggau Febrio Fadilah (40) melapor ke polres setempat karena menjadi korban penganiayaan oknum kepala bagian di Pemkab Musi Rawas. Penganiayaan diduga dipicu selisih paham terkait proyek. 

Adapun oknum yang dilaporkan yakni Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Musirawas bernama Hendri (38).

Baca Juga

Minta Warga Waspada, Dewa Sebut DBD Sama dengan Corona Bisa Akibatkan Kematian

Korban melaporkan pelaku Hendri dalam kasus yang masuk dalam tindak pidana Undang-undang nomor 1 tahun 1946, tentang KUHP pasal 351. Untuk tempat kejadian, yakni di eks Pemda Kabupaten Musirawas, di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau sekitar pukul 14.45 WIB, Kamis (21/1/2021).

Sewaktu kejadian, dan berdasarkan informasi yang didapat, korban didatangi di kantor tempat ia bekerja di Dinas Kominfo Kota Lubuklinggau oleh terlapor. Terlapor atau pelaku datang bersama dengan teman-temannya berjumlah delapn orang dengan membawa dua unit mobil.

Baca Juga

281 Nakes di Palembang Batal Divaksin Covid-19 karena Ada Penyakit

Saat bertemu dengan korban, diduga terjadilah selisih paham, sehingga membuat terlapor memukul korban menggunakan tangannya di bagian kepala dan perut. Belum diketahui motif dari terlapor melakukan pemukulan terhadap korban, namun dari informasi yang didapat, keributan sendiri diduga dipicu selisih paham masalah proyek.  

Baca Juga

Update Covid-19 Sumsel 22 Januari: Tambah 71 Kasus Baru, Total Positif 13.508 Orang

Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Kasat Reskrim AKP M Ismail membenarkan pelaporan tersebut, yang diduga terkait kasus penganiayaan . "Iya benar, saat ini kasus masih diperiksa, nanti kita kabarin lagi perkembangannya,” katanya, Jumat (22/1/2021).

Kasat menyebut, beberapa saksi sudah dipanggil guna dimintai keterangan. Korban sendiri melaporkan kejadian penganiayaan itu, akibat mengalami pukulan di bagian kepala dan perut dengan menggunakan tangan oleh terlapor.

Editor: Berli Zulkanedi