Contoh Pembukaan Pidato Islami Bahasa Arab dan Inggris, Simak Yuk!
JAKARTA, iNews.id - Contoh pembukaan pidato Islami bahasa Arab dan Inggris berikut patut untuk disimak. Terdapat terjemahan di masing-masing contoh agar maknanya dapat semakin dipahami.
Seluruh pembukaan tersebut mengandung puja-puji terhadap Allah dan Nabi Muhammad. Karena juga bertujuan untuk memancing rasa penasaran pendengar, topik yang akan disampaikan juga sedikit dibahas dalam kalimat pembukaan berikut ini.
Adapun contoh pembukaan pidato Islami yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris adalah sebagai berikut.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wabihi nasta’inu ‘alaa umuriddunya waddiin. Wassholatu wassalamu ‘alaa asyrofil mursaliin, wa’alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin. Amma ba’du.
Artinya: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Alhamdulillah, pada hari ini kita patut bersykur kepada Allah SWT karena masih diberikan nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat sehat sehingga bisa berkumpul untuk memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW tiap 12 Rabiul Awal. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dari zaman kegelapan ke zaman yang terag benderang dengan cahaya iman dan Islam.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ إنَّ الْحَمْدَ ِلله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيٍّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللهُ فَلَامُضِلَّ لَهْ، وَمَنْ يَضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهْ، أَشْهَدُ اَنْ لَّا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهْ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لَانَبِيَّ بَعْدَهْ. أما بعد.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Innalhamdalillaah nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa nastaghfiiruhu wa na'uudzu billahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiati a'maalina man yahdillah falaa mudhillalah wa man yudhlil falaa haadiyalah. Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhu laa nabiyya ba'dah, ammaa ba'du.
Artinya: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman dan Islam. Atas karunia-Nya juga, kita bisa berkumpul di tempat mulia ini. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya Islam.
First of all, let us praise and thank the presence of Allah Almighty, for the abundance of grace and the joy of all of us can still gather in this place without any barriers at all and in good health. Not forgetting the salawat and greetings we pour out to the Prophet Muhammad who has brought us out of the dark ages to the era of bright light today, namely Islam. May we all get intercession on the end, amen.
On this occasion, allow me standing here to deliver a couple of sentence speeches that will bring us back in the glory of Indonesia.
Artinya: Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan nikmatnya kita semua masih bisa berkumpul di tempat ini tanpa adanya halangan sedikitpun dan dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa salawat serta salam tetap kita curah limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw yang telah membawa kita ke luar dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang saat ini, yakni agama Islam. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya pada yaumil akhir kelak. Amin.
Pada kesempatan kali ini, ijinkanlah saya yang berdiri di sini menyampaikan sepatah dua patah kalimat pidato yang akan membawa kita semua kembali pada masa kejayaan Indonesia.
Today, November 10, we must know that our predecessors had fought and sacrificed their whole body and soul to drive the invaders out of our land, Indonesia. They valiantly fought against the allied forces that continued to bombarded Surabaya land, sea and air. But their determination was never loosed and they still dare to fight for this nation’s dignity. Even though they were outnumbered, didn’t have enough weaponry, but they remain united in order to reach the goal of the independence of Indonesia.
Editor: Komaruddin Bagja