Bikin Nyesek, Panti Asuhan di Muba Diduga Kena Prank Donatur, 18 Dus Makanan Diambil Lagi

MUBA, iNews.id - Panti Asuhan Elnuza di Pasar Talang Jawa Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) diduga terkena prank bantuan oleh oknum donatur yang tak bertanggung jawab. Bantuan berupa belasan makanan ringan justru kembali diambil lagi oleh donatur.

Salah satu pengurus panti, Sarmini mengatakan, bahwa kejadian tersebut terjadi, Selasa (24/10/2023) lalu, sekitar pukul 09.30 WIB. Pihaknya awalnya didatangi oleh donatur untuk menyumbangkan uang dan paket makanan ringan.

Baca Juga

Viral Driver Ojol Aniaya Pemuda di Makassar Diduga gegara Prank Order Fiktif

"Donatur ini meminta stempel dan tanda tangan kemudian menanyakan di mana anak-anak," ucap Sarmini, Jumat (27/10/2023).

Kemudian Sarmini menjawab jika anak-anak pada saat jam tersebut masih sekolah. Lalu donatur itu meminta anak yang ada di panti saja saat itu, sehingga dia pun menyuruh dua orang anak yang kebetulan ada di panti ditemani satu orang pengurus panti.

Baca Juga

Kasus Penjambretan Disertai Penusukan di Banyumas Ternyata Prank, Ini Fakta Sebenarnya

"Mereka lalu minta foto bersama dengan plang panti, ada tiga orang dari mereka. Setelah berfoto salah satu dari mereka saya ajak masuk ke dalam untuk ngasih stempel dan tanda tangan," ujar Sarmini.

Namun, betapa kagetnya Sarmini saat dia kembali keluar dan melihat belasan dus snack tersebut sudah tidak ada lagi. Total ada 18 dus yang sebelumnya diturunkan dan sempat diambil foto bersama anak-anak.

Baca Juga

Bikin Haru, Polisi Prank Tahanan Ulang Tahun Endingnya Bagi-Bagi Pizza Makan Bersama

"Saat itu saya tidak sempat baca surat yang ditanda tangani karena tidak terlalu fokus, sebab masih memasak. Jadi, mereka pergi begitu saja seusai meminta tanda tangan, barang-barang bantuan dibawa juga,"  katanya.

Sarmini pun mengungkapkan kekecewaannya pada oknum donatur tersebut. Dia meminta pengurus hati-hati dalam menerima bantuan.

"Yang nerima kemarin bukan saya, tetapi, pengurus lain. Anak-anak sampai menangis karena sudah berharap dapat makanan," katanya.

Editor: Nani Suherni