7 Bahasa Daerah Sumatera Selatan, Bukan Hanya Palembang dan Komering
Persentase perbedaan kelima dialek tersebut berkisar 51 hingga 80 persen. Isolek Lematang merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Kayu Agung, Ogan, Pademaran, Komering, dan Melayu.
Bahasa daerah Sumatera Selatan keenam yakni bahasa Melayu yang menjadi bahasa pemersatu dan dipakai atau dipahami di semua tempat di Sumsel. Bahasa Melayu memiliki sembilan dialek, yakni dialek Palembang Sukabangun, Kisam, Muara Saling di Kabupaten Empat Lawang.
Selanjutnya dialek Selangit di Musi Rawas. Dialek Rupit yang dituturkan di Kecamatan Rupit Muratara, dialek Bentayang di Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan dialek Palembang Ulu yang dituturkan di Kelurahan 16 Ulu, Palembang.
Kemudian dialek Padang Binduyang dan Talang Ubi yang dituturkan di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan kesembilan dialek tersebut berkisar 51 hingga 80 persen.
Isolek Melayu memiliki persentase perbedaan berkisar 81 hingga 100 persen dibandingkan dengan bahasa bahasa Kayu Agung, Ogan, Pademaran, Komering, dan Lematang.
Tujuh bahasa daerah Sumatera Selatan ini terus bertahan dan dituturkan masyarakat. Bagi yang tidak mengetahui bahasa daerah Sumatera Selatan lainnya, cukup menggunakan bahasa melayu atau Palembang yang diterima di seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Editor: Berli Zulkanedi