34 Perempuan Korban Pemerkosaan Gugat Situs Dewasa Pornhub, Ada Apa?
WASHINGTON, iNews.id - Sebanyak 34 wanita korban pemerkosaan, pornografi anak, perdagangan seks dan aktivitas nonkonsensual lainnya menggugat perusahaan situs dewasa Pornhub. Para penggugat menyebutkan situs terebut mengambil untung dari konten berupa video adegan yang mereka alami.
Menurut dokumen gugatan, Pornhub dan perusahaan induknya, MindGeek, mengizinkan semua jenis pornografi dipublikasikan dan memberi insentif kepada orang-orang untuk menonton lebih banyak. Eksekutif perusahaan, lanjut dokumen gugatan, memahami bahwa pengguna mem-posting konten seksual nonkonsensual dan secara sadar memilih untuk memonetisasinya.
Gugatan diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Pusat California. "Kasus ini bukan tentang porno konsensual atau kelalaian," kata Michael Bowe, seorang pengacara pihak penggugat, dalam sebuah email.
“Ini tentang pemilihan yang disengaja oleh perusahaan porno untuk memasukkan pemerkosaan model bisnis mereka dan konten nonkonsensual lainnya.”
Baik MindGeek maupun Pornhub tidak menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.
Pihak Pornhub mengatakan kepada NBC News, yang dilansir Sabtu (19/6/2021), bahwa situs webnya memiliki perlindungan paling komprehensif dalam sejarah platform yang dibuat pengguna dan tidak ada toleransi untuk konten ilegal.
"Tuduhan dalam pengaduan hari ini bahwa Pornhub adalah perusahaan kriminal yang memperdagangkan perempuan dan dijalankan seperti 'The Sopranos' benar-benar tidak masuk akal, benar-benar sembrono dan pasti salah," kata perusahaan itu.
Dokumen gugatan menyatakan bahwa MindGeek, sebuah perusahaan Kanada yang mengoperasikan beberapa situs pornografi paling populer di dunia, adalah salah satu usaha perdagangan manusia terbesar di dunia dan menuduhnya beroperasi seperti "The Sopranos", mengacu pada drama HBO tentang mafia.
Salah satu penggugat adalah warga California, Serena Fleites. Dia mengaku sebagai korban perdagangan seks anak. Ada 33 penggugat lain yang memilih untuk tetap anonim.
Selain menuduh perusahaan membiarkan pengguna mem-posting konten nonkonsensual, gugatan tersebut menuduh bahwa MindGeek juga membeli konten massal yang diproduksi oleh pedagang manusia dan menggunakan ratusan perusahaan cangkang untuk menyembunyikan aktivitas dan "mencuci" hasilnya.
Dokumen gugatan, lebih lanjut, mengatakan konten nonkonsensual adalah kunci rencana bisnis MindGeek, yang membuat para korban trauma kembali.
“Penggugat dalam kasus ini adalah manusia menjadi korban pertama oleh pelaku aslinya, dan kemudian berulang kali oleh para tergugat dalam kasus ini,” bunyi dokumen gugatan.
Mastercard telah memutuskan hubungan dengan Pornhub, dengan alasan situs itu memperdagangkn konten ilegal
Pornhub telah berulang kali menemukan dirinya dalam posisi defensif dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Desember, kolom New York Times yang ditulis Nicholas Kristof menuduh bahwa platform tersebut penuh dengan video pemerkosaan dan memonetisasi pemerkosaan anak.
Editor: Berli Zulkanedi