PALEMBANG, iNews.id - Wong kito galo merupakan sapaan yang khas bagi warga Palembang. Wong kito galo menjadi sapaan yang mencerminkan sifat orang Palembang yang keras tapi terbuka.
Secara harfiah, wong berarti orang, kito berarti kita dan galo adalah semua. Dengan demikian, wong kito galo berarti orang kita semua. Wong kito galo bukan hanya sapaan antar-sesama orang Palembang, namun lebih dari itu.
Ucapan wong kito galo juga berlaku bagi orang luar yang sudah dianggap menjadi teman, keluarga atau punya kedekataan lainnya. Jika antarsesama orang Palembang justru hanya mengucapkan wong kito atau dulur kito. Dulur adalah saudara dalam bahasa Palembang.
Wong kito galo, selain ungkapan keterbukaan dan penuh persahabatan dari warga Palembang juga mencerminkan keberagamaan yang sudah tercipta di Palembang sejak dulu. Sejak era Kerajaan Sriwijaya, Palembang terbuka bagi pendatang atau perantau dari mana pun.
"Palembang itu orangnya terbuka, walaupun dikenal keras tapi itu untuk hal prinsif misal ibadah. Tapi hal lain orang Palembang sangat terbuka, sampai kini sehingga Sumsel dikenal dengan zero konflik," ujar KMS AR Panji, sejarawan Palembang.
Perantau dari China dan timur tengah berdatangan untuk berdagang, pendidikan hingga menetap dengan tenang di Palembang hingga kini. Tidak pernah terjadi konflik atau gesekan pendatang dengan pribumi, semua hidup berdampingan di Palembang.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait