Linda mengaku, omzet penjualan telur pecah tersebut meningkat drastis mencapai 50 persen dengan rata-rata penjualan 30-40 kg per hari. "Biasanya paling banyak per hari hanya 15 kilogram telur pecah yang terjual," ujarnya.
Ana, salah seorang pembeli mengaku sengaja membeli telur pecah karena harganya lebih murah dari telur ayam biasa.
"Sejak harga telur meroket saya memilih membeli telur pecah karena lebih murah dan kualitasnya pun layak dikonsumsi. Hanya kulit telurnya saja yang retak dan sedikit pecah," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait