BI mendorong UMKM kerajinan tangan di Sumsel tembus pasa global. (Foto: Okezone)

Pada umumnya pelaku UMKM dapat membuat kesepakatan dengan pembeli di luar negeri, namun kerap dihadapkan persoalan ketika buyer meminta produk dalam jumlah yang besar.

“Umumnya UMKM bermasalah pada ketersediaan bahan baku, misal menyediakan daun purun untuk memenuhi permintaan anyaman. Sehingga mereka sulit untuk menjaga kuantitas dan kualitas,” kata dia.

Terlepas dari beragam persoalan itu, sebenarnya UMKM sudah layak menjajal pasar global karena selama pandemi ini sebagian besar sudah mengaplikasikan digital marketing dan digital payment.

BI mencatat dari 295 ribu menchant di Sumsel terdapat 90 persen pelaku UMKM yang sudah menerapkan digitalisasi. “Saat ini BI sedang menjali kerja sama dengan perusahaan perantara (aggregator) untuk membuka akses pasar pelaku UMKM ke luar negeri. Inilah salah satu solusinya,” katanya.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network