JAMBI, iNews.id - Warga satu RT di Kota Jambi, Provinsi Jambi memiliki pengalaman buruk yang tidak akan terlupakan. Saat Idul Fitri 1442 Hijriah pada 13 Mei lalu, di hari raya umat muslim itu, mereka mengonsumsi daging babi.
Setelah cukup lama Idul Fitri berlalu, puluhan warga baru mengetahui bahwa mereka telah tertipu. Terbongkarnya kasus penipuan daging babi tersebut, setelah salah satu warga melakukan uji laboratorium ke Dinas Peternakan Kota Jambi, dan hasilnya memang 100% daging babi hutan atau celeng.
Ada sebanyak 30 orang warga Perumahan Bogenvile Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, yang tertipu memesan daging sapi kepada salah seorang tetangga mereka yakni berinisial E. Daging yang dipesan ternyata daging celeng, seberat 63 kg.
Harga daging tersebut cukup murah, yakni Rp100.000 per kilogram. Sementara bila dibandingkan harga daging sapi saat menjelang lebaran lalu, mencapai Rp160.000 per kilogram. Tergiur harga yang murah, warga satu RT tersebut akhirnya memesan daging tersebut.
Namun, setelah daging dimasak, warga mulai curiga dengan bentuk daging yang katanya daging sapi tersebut. Namun sebagian warga terlanjur mengolahnya menjadi rendang dan sop, lalu disantap bersama keluarga di Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Salah satu warga yang menjadi korban penipuan daging babi, Gustina mengaku, saat itu pelaku penjual daging babi sempat mendatangi rumah-rumah warga, menawarkan daging dengan harga murah. "Setelah dimasak, kami mulai curiga karena daging cepat matang dan warna daging juga tidak seperti daging sapi pada umumnya," tuturnya.
Ketua YLKI Provinsi Jambi, Ibnu Kholdun menjelaskan, perkara ini sudah dilaporkan ke pada pihak kepolisian Polresta Jambi, dan tengah proses penyelidikan. "Sebagai perpanjangan tangan konsumen, kami YLKI Jambi siap mengawal kasus ini hingga tuntas, karena dikhawatirkan ini merupakan sindikat penjualan daging babi berkedok daging sapi atau kerbau. Dan yang dirugikan tentu umat Islam," katanya.
Terkait kasus daging babi yang dikira daging sapi tersebut, Kabid Peternakan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Said Abubakar menyebut, dari hasil invertigasi, penjual daging berisinisial E mebeli daging babi dari orang bernisia W, dan daging tersebut murni daging babi. "Sampel daging kami kirim ke laboratorium di Bukittinggi, Sumatera Barat," ucapnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait