KABUL, iNews.id - Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak ikut campur tentang cara mereka memperlakukan perempuan. Taliban mengklaim menjamin kaum perempuan Afghanistan mendapatkan hak pendidikan dan bisa bekerja, namun tetap wajib berhijab.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada Fox News pada hari Jumat bahwa tidak akan ada masalah tentang hak-hak perempuan setelah pengambilalihan kekuasaan Afghanistan. Tapi, pihaknya menentang pandangan Barat bahwa perempuan harus memiliki pendidikan tanpa harus berhijab.
"Ini adalah perubahan budaya," katanya. "Budaya kita...mereka (kaum wanita) bisa mengenyam pendidikan dengan hijab. Mereka bisa bekerja dengan hijab."
Ketika ditanya tentang hubungan masa depan dengan AS, Shaheen berkata, "Kita harus berfokus pada bagaimana kita dapat bekerja sama dengan cara yang positif dan konstruktif yang merupakan kepentingan terbaik kedua belah pihak."
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait