Sumsel tetap waspada karhutla hingga akhir September. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Kondisi ini mengandung kemiripan dengan cuaca dan iklim yang terjadi di tahun 2020, namun curah hujan selama musim kemarau tersebut hanya berkisar 50 mm per dasarian atau tidak melebihi 150 mm dalam satu bulan atau kategori menengah.

Berkat adanya hujan ini, setidaknya turut membantu dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Desindra mengatakan, sebelunya terdapat sejumlah titik api di Sumsel. Namun setelah turun hujan pada Jumat (6/8/2021) Sumsel kembali ke status hijau atau aman karhutla.

Walau demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, karena sejatinya karhutla itu terjadi disebabkan oleh 99 persen ulah manusia.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network