Namun ikan-ikan yang dikonsumsi cenderung dibuat menjadi makanan olahan yang dicampur dengan bahan-bahan tertentu, akibatnya tingkat kandungan ikan menjadi kecil meskipun tingkat konsumsi makanan olahan itu tinggi.
Kondisi tersebut jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia wilayah timur yang banyak mengkonsumsi ikan utuh sehingga bisa melampaui target nasional
Wedada yang juga Ketua Forum Kepala Dinas Perikanan se-Indonesia mengusulkan revisi target konsumsi ikan nasional menyesuaikan kondisi daerah masing-masing karena dinilai terlalu tinggi untuk wilayah Indonesia wilayah barat termasuk Sumsel.
"Tahun ini kami akan Rakornas di Bandung, target itu akan dikoreksi lagi untuk menemukan standar yang tepat terkait angka konsumsi ikan," kata dia.
Meski target nasional direvisi, namun pihaknya tetap berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan lewat gerakan gemar makan ikan dan mengoptimalkan peran anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait