PALEMBANG, iNews.id – Komplotan pemalak sadis di sekitar Jembatan Musi II Palembang ditembak dan ditangkap Polda Sumsel. Ketiganya terus menjalani pengembangan untuk mengejar tukang palak lain yang masih berkeliaran.
Ketiganya yakni Okta Kurniawan (25), Zainuri alias Ulik (26) dan Gusti Randa alias Nando (20), warga Nilakandi Kertapati, Palembang. Ketiganya mengaku sudah enam kali memalak truk yang melintas di Jalintim. Modusnya truk diikuti dan dihentikan ketika berada di tempat sepi. Sopir diancam dengan sajam dan barang berharga dirampas.
Mendengar tiga pemalak ditangkap, Hasbi (23) sopir yang terakhir menjadi korban terakhir ketiga pelaku mendatangi Polda Sumsel. Ketika dipertemukan dengan ketiga pelaku yang dua di antaranya duduk di kursi roda karena ditembak, Hasbi langsung dapat mengenali salah satunya.
“Saya kenal satu pak yang tempat mengancam pakai pisau ditempel di leher. Saya kenal dari cacat fisik (di tangan),” ujar Hasbi mengarah ke Okta Kurniawan (25) yang memang memiliki cacat fisik sejak lahir namun paling ganas.
Okta juga disebut sebagai otak atau pemimpin yang bertugas naik ke mobil dan mengancam sopir. Sementara dua pelaku lain berperan sebagai joki dan membawa sepeda motor.
Diketahui, ketiga pemalak ditangkap dan ditembak pada Rabu malam (18/11/2020). Mereka ditangkap dalam operasi pembersihan karena setelah beberapa aksi pemalakan viral di media sosial.
Menurut Hasbi, saat pemalakan terjadi Rabu (4/11/2020) subuh hari, dia bersama orangtua dan adiknya hendak mengantarkan pesanan ikan dari Indralaya ke Pasar Induk Jakabaring dengan menggunakan mobil pick up milik sekitar pukul 22.00 WIB. “Saya hanya pasrah mereka ambil tas dan ponsel saat itu, daripada ada apa – apa karena leher ditempel pisau,” katanya menunjuk Okta, Kamis (19/11/2020).
Sementara, Kasubdit III Jantaras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, ketiga pelaku pemalakan yang telah ditangkap merupakan target operasi pihaknya. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti untuk mengejar memburu pelaku lainnya.
"Dari pemeriksaan dan pengembangan terhadap ketiga pelaku diketahui jika komplotan pemalak tersebut berjumlah delapan orang dan saat ini masih kita buru," ujar Suryadi saat diwawancarai, Kamis (19/11/2020).
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait