Pemprov Sumsel mencatat, rata-rata pada bulan September ini para petani di tiga daerah tersebut sedang melangsungkan penanaman padi periode kedua, yang berlangsung hingga masa panen pada Desember.
Masa waktu tanam itu berlangsung sejalan dengan masa potensi peningkatan curah hujan yang dapat menggenangi lahan sawah, sehingga berpotensi gagal panen.
Pemprov Sumsel berharap mitigasi dapat tepat guna dan angka produksi padi dengan rata-rata 6 ton gabah kering giling (GKG) per hektare hingga akhir tahun tidak terganggu.
Pada 2022, Sumsel menargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2,9 juta ton dari total areal persawahan seluas 470.603 hektare, yang 72 persen merupakan lahan rawa meliputi lahan pasang surut dan lebak.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait