Rumah adat Sumatera Selatan yang memiliki banyak filosofi. (Foto: Budaya Indonesia)

PALEMBANG, iNews.id - Rumah adat Sumatera Selatan yang disebut dengan rumah limas memiliki makna, sejarah dan cirih khas yang mencerminkan keseimbangan dan keberagaman. Keseimbangan antara manusia, alam dan sang pencipta. 

Keunikan dan kekayaan nilai-nilai kehidupan inilah, yang membuat rumah limas atau rumah adat Sumatera Selatan terpilih menjadi salah satu gambar yang diabadikan di lembaran uang Rp10.000 yang dicetak pertama kali di tahun 2010 lalu. Semua orang pasti pernah melihatnya terutama di lembaran uang rupiah itu.  

Rumah limas terus dilestarikan karena menjadi simbol dan kebanggaan. Pelestarian dilakukan baik oleh masyarakat, budayawan dan pemerintah. Rumah limas dapat ditemukan dan dikunjungi di beberapa tempat di Palembang, seperti museum di samping Jembatan Ampera, rumah limas milik pengusaha di Jalan Mayor Ruslan, Jalan Demang Daun dan Museum Balaputera Dewa di Jalan Srijaya I, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang. 

Budayawan Sumsel, Erwan Setia Negara mengatakan, tidak hanya berfungsi sebagai hunian saja, rumah limas juga mengajarkan banyak nilai-nilai kehidupan. Di setiap sudut rumah berbentuk panggung dan beratap limas, terkandung filosofi keseimbangan antara manusia, alam dan Tuhan Yang Maha Esa. 

Menurut sejarahnya, rumah limas awalnya dibangun sekitar tahun 1830 oleh Kepala Suku Bangsa Arab di masa Kolonial Belanda yang bernama Syarif Abdurrahman Al-Habsy.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network