JAKARTA, iNews.id - Kebijakan Presiden Jokowi yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai 28 April 2022 dikritik banyak pihak. Di antaranya ekonom senior Rizal Ramli menilai kebijakan larangan ekspor ini tidak tepat dan menimbulkan dampak di kemudian hari.
"Inilah contoh kebijakan asal populer tapi ngasal. Kebijakan yg dirumuskan tanpa data2 kwantitatif tanpa simulasi dampak. Sekali cetek tatap cetek," cuit mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia era Presiden Jokowi ini di akun Twitternya dikutip, Selasa (26/4/2022).
Cuitan Rizal Ramli ini merespons cuitan wartawan senior Dandhy Laksono yang juga mengkritisi kebijakan larangan ekspor bahan minyak goreng dan minyak goreng. Dandhy memaparkan dampak yang akan terjadi ketika kebijakan ini diterapkan.
"1. Produksi CPO 40 juta ton. 2. Kebutuhan domestik 17 juta. 3. Untuk pangan (migor) separuhnya. Ngusir tikus bakar kampung? 1. Harga sawit anjlok, petani shock. 2. Harga CPO dunia meroket. 3. Malaysia dll windfall profit 4. Yang sudah punya stok di luar juga," tulis Dandhy pada Sabtu (23/4/2022).
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait