Selanjutnya penari melakukan gerapan penutup yakni tolak bala, gerakan penolakan bala (bahaya atau musibah). Mendengar, di mana tangan kanan ngiting di atas telinga kanan sedangkan tangan kiri di depan dada. Terakhir sembah penutup, tangan menyilang dan melakukan gerakan ulur benang. Kemudian tangan kanan bergerak kebar, ukel dan diikuti oleh gerakan sembah.
Fungsi Tari Gending Sriwijaya
Menurut sejarah, Tari Gending Sriwijaya diciptakan untuk menyambut tamu agung pada zaman kerajaan. Karena itu, pada masa itu, tari ini hanya dipentaskan pada saat tertentu di hadapan pada tamu agung atau petinggi kerajaan.
Namun kemudian, dalam perkembangannya, Tari Gending Sriwijaya menjadi sebuah kesenian dalam festival budaya, hiburan saat pesta pernikahan dan kegiatan instansi pemerintahan.
Demikian pola lantai Tari Gending Sriwijaya disertai penjelasan fungsi dan gerakan Tari Gending Sriwijaya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait