Astin menjelaskan, Sapi Bali yang diternak oleh kelompok tani tersebut berasal dari Bandar Lampung, yang diduga sudah terjangkit virus Jembrana. "Ketika sampai ke Koptan, petugas menyuntikan vaksin anti virus Jembrana, namun kenyataannya tidak bisa terkendali lagi," katanya.
Adapun ciri-ciri ternak sapi yang terindikasi terkena virus jembrana, biasanya ternak mengalami demam tinggi dengan suhu mencapai 38-45 derajat celsius, pada bagian kelenjar limpa ada pembengkakan hebat, selaput lendir mulut sapi ada luka, dan sering perdarahan pada kulit.
"Kini, sapi-sapi tersebut sudah dimusnahkan dengan cari dikubur ke dalam tanah. Tentunya ini akan lebih waspada lagi, apabila Sapi Bali masuk ke Lahat," katanya.
Astin juga mengatakan, virus Jembrana tersebut tidak mengancam menularkan ke manusia ataupun sapi lainnya. Hanya kepada sapi sejenis, yakni Sapi Bali. "Pihaknya akan ekstra waspada apabila ada Sapi Bali tiba ke Lahat, pemeriksaan kesehatan lebih diperketat lagi," kata Astin.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait