Adapun peristiwa sebelumnya di Papua Barat, Mahfud mengatakan menjadi perhatian dalam faktor keamanan, namun tidak memengaruhi rencana yang telah ditetapkan dalam kegiatan pengamanan dan keamanan yang dipersiapkan untuk PON dan Papernas.
Menurut Mahfud, meski PON dilakukan di tengah pandemi, tak hanya sekedar pekan olahraga, namun juga menjadi pesta olahraga nasional. Namun demikian, tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Karena situasinya masih dalam pandemi kalau terpaksa nanti ada protokol kesehatan yang ditegakkan di dalam seluruh venue yang menjadi tempat perlombaan, supaya dimaklumi dan supaya diikuti,” ujarnya.
“Kita tidak menghalang-halangi orang yang mau menonton tapi ada batasan-batasannya, batasan mengenai jumlah, mengenai jarak, antigen, atau PCR dan sebagainya sudah diatur dan disiapkan sebaik-baiknya. Mari kita jaga kerja sama, untuk memeriahkan PON dan Peparnas di tanah Papua, tanah kita semua, tanah kebanggaan Indonesi," katanya.
Kesiapan PON XX dan juga Papernas XVI, lanjut Mahfud, telah mencapai 99%. Sejumlah atlet dijadwalkan mulai tiba di Papua pada 20 September. “PON sendiri akan resmi dibuka pada 2 Oktober. Tapi 20 September atlet-atlet sudah mulai berdatangan dan sejak saat itu keamanan dan kenyamanan sudah dipersiapkan oleh aparat, oleh panitia bahkan juga oleh pemerintah daerah,” kata Mahfud.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait