Angka tersebut tak jauh berbeda dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2019, share kredit UMKM sebesar 32,3 persen dengan nilai mencapai Rp27,7 triliun. Sementara pada tahun 2018, kontribusi kredit UMKM sebesar 31,9 persen atau senilai Rp26,4 triliun.
Untung mengatakan, kebutuhan UMKM terhadap pembiayaan bakal meningkat manakala sektor riil membaik. Untuk itu, agar UMKM berkembang maka perlu kerja sama seluruh pihak, terutama pemerintah.
“Yang bertugas agar UMKM berkembang adalah pemerintah, jika usahanya maju maka mereka pasti butuh pembiayaan dari bank,” katanya.
Penyaluran kredit UMKM di Sumsel paling banyak dilakukan oleh bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
Sementara kredit UMKM yang disalurkan bank swasta di provinsi itu hanya senilai Rp7,2 triliun per November 2020.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait